Penemuan topeng berbahan keramik campur
metal dari Goa Made, Desa Made, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa
Timur, memikat para peneliti dunia. Topeng yang terbuat dari keramik
metal itu sangat langka pada zamannya dan tak ada bandingannya di dunia.
Dalam paparannya yang disampaikan di
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Kamis (11/8/2011), ahli
arkeologi Claudio Giardino dari University of Arkansas (Rome
Center), Amerika Serikat, mengatakan bahwa dari serangkaian uji material
yang mereka lakukan, beberapa topeng goa made mengandung tanah liat,
tembaga, dan seng. Sementara topeng yang lainnya terbuat dari campuran
tanah liat, timah, dan besi.
Campuran (keramik) dan berbagai jenis logam (metal) ini dikenal sebagai ”cermet” (ceramic metal).
“Temuan
topeng dari material ‘cermet’ ini merupakan satu-satunya di dunia. Di
masa sekarang, “cermet” dikembangkan untuk membuat cip komputer,” kata
Giardino. Sebagian besar temuan topeng dari situs-situs di dunia terbuat
dari emas dan kayu.
Kolektor Italia
Para peneliti masih membandingkan
material topeng asal Goa Made yang kini dimiliki kolektor di Italia
dengan topeng goa made yang tersimpan di Museum Trowulan, Mojokerto.
Temuan topeng dari Goa Made kini sebagian dimiliki kolektor bernama
Paulo Bertuzzi di Bologna, Italia.
Ketika pertama kali ditemukan sekitar
tahun 2006, kabarnya ada ratusan topeng bersama benda artefak lainnya di
Goa Made. Sebagian besar topeng yang kondisinya masih utuh sudah jatuh
ke tangan kolektor, sedangkan Museum Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur,
hanya menyimpan empat topeng yang kondisinya pecah-pecah.
Topeng asal Goa Made ini menarik peneliti
dunia ketika para ahli meneliti topeng koleksi Bertuzzi yang bahannya
sangat unik dan langka. Mei lalu, bahkan diadakan konferensi
internasional untuk membahas dan meneliti topeng goa made.
Guru Besar Arkeologi Universitas
Indonesia Agus Aris Munandar mengatakan, jika dilihat dari konteks
temuannya yang berada di dalam Goa Made, topeng tersebut diperkirakan
berasal dari abad ke-10 sampai abad ke-14 Masehi.
Topeng tersebut diduga ada kaitannya
dengan situs Kerajaan Majapahit di Trowulan. Menurut Agus, bata yang
dibuat untuk membangun Goa Made ukurannya sama dengan bata di Trowulan.
Goa Made sebenarnya merupakan terowongan memanjang yang berada di bawah
permukaan tanah dan mulutnya sangat sempit. (IND)