Kecelakaan Lion Air di Bali Masih Misterius!
Kondisi pesawat yang masih baru, belum tiga bulan dibeli dan di piloti oleh pilot berpengalaman, juga cuaca yang baik disekitar bandara saat mendekati landas pacu membuat keanehan tersendiri.
Belum lagi ditambah keanehan tidak diumumkannya keadaan akan mendarat oleh krew, dan posisi roda tidak keluar saat akan mendarat serta tidak adanya kontak atau laporan serta komunikasi dari kokpit kepada ATC atau Air Traffic Controller bandara menambah anomali dan keanehan-keanehan yang tak wajar. Apa yang sebenarnya terjadi di kokpit??
Aircraft : Boeing 737-800
ModeS : 75FC7C
Typecode : B738
Type : Boeing 737-8GP (WL)
Serial No. : 38728
Reg. No. : PK-LKS
Flight No. : CT 904
First flight : 05 Feb. 2013 (2 months)
Engines : 2 CFMI CFM56-7BE
Crash Accident
Rute : Bandung – Denpasar
Date Crash : 13 April 2013
Time : 13:53 WITA (Local Time)
Passengers : Fatalities: 0 /Occupants: 101
Crew : Fatalities: 0 / Occupants: 7
Total : Fatalities: 0 /Occupants: 108
Dead : o (none)
Airplane damage : Written off
Airplane fate : Written off (damaged beyond repair)
Location : Denpasar-Ngurah Rai Bali International Airport (DPS) (Indonesia)
Phase : Approach (APR)
Nature : Domestic Scheduled Passenger
Departure airport : Bandung Airport (BDO/WICC), Indonesia
Destination airport : Denpasar-Ngurah Rai Bali International Airport (DPS/WADD), Indonesia
Rute : Bandung – Denpasar
Date Crash : 13 April 2013
Time : 13:53 WITA (Local Time)
Passengers : Fatalities: 0 /Occupants: 101
Crew : Fatalities: 0 / Occupants: 7
Total : Fatalities: 0 /Occupants: 108
Dead : o (none)
Airplane damage : Written off
Airplane fate : Written off (damaged beyond repair)
Location : Denpasar-Ngurah Rai Bali International Airport (DPS) (Indonesia)
Phase : Approach (APR)
Nature : Domestic Scheduled Passenger
Departure airport : Bandung Airport (BDO/WICC), Indonesia
Destination airport : Denpasar-Ngurah Rai Bali International Airport (DPS/WADD), Indonesia
Tapi hingga kini penyebab pesawat Lion Air mendarat di laut dekat Bandara Ngurah Rai Bali belum diketahui secara pasti.
Pihak Lion Air juga belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 101 penumpang itu.
Penyelidikan penyebab jatuh pesawat Lion Air Boeing 737 800 NG tersebut akan dilakukan oleh KNKT. Namun hingga kini publik masih bertanya-tanya mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
Ada tiga “dugaan” akibat jatuhnya pesawat Lion Air PK-LKS jurusan Bandung – Denpasar dengan nomer penerbangan CT 960 yang mengangkut 101 penumpang dan 8 krew ini, yaitu:
Dugaan pertama, penyebab kecelakaan karena adanya “cross wind” atau angin kuat dari sisi samping pesawat yang membuat pesawat bergeser kearah samping.
Dugaan kedua, karena roda pesawat tidak bisa keluar saat akan landing sehingga pilot memutuskan melakukan pendaratan di laut.
Dugaan ketiga, menurut KNKT karena akibat “undershoot”. Artinya pilot terlalu cepat mendaratkan pesawat.
“Mungkin undershoot. Kenapa undershoot? Itu yang masih kita cari,” kata Kepala Sub Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT Masruri dalam jumpa pers di Bali, Minggu (14/4/2013).
KEGANJILAN PENDARATAN YANG MASIH MISTERIUS
Kecelakaan pesawat itu pun hingga kini masih menimbulkan tanda tanya besar karena adanya keganjilan-keganjilan yang belum dapat dijelaskan.
Pesawat Masih Sangat Baru
Pesawat Lion Air dengan nomor ekor PK-LKS ini masih baru. Pesawat Boeing 737 800 NG itu baru dua minggu digunakan oleh Lion. Baru beroperasi sekitar dua bulan, mengawali penerbangan (first flight) dari pabriknya pada bulan Februari 2013.
Setelah diterima Lion Air, pesawat tersebut segera di operasikan pada 28 Maret 2013 lalu. Pesawat itu dibeli dengan kisaran harga USD 80 juta hingga USD 90 juta.
“Jadi, kalau dihitung-hitung lagi, pesawat itu baru beroperasi selama kurang lebih dua minggu. Pesawat itu memiliki kapasitas 180 penumpang. Setelah pesawat sampai di sini, kami lakukan cek ulang secara keseluruhan sebelum benar-benar dioperasikan,” ujar Edward.
Pilot Sehat dan Mahir
Faktor kecelakaan selain karena pesawat, bisa juga karena faktor manusia. Salah satu yang paling berperan dalam kasus jatuhnya pesawat tentu adalah kondisi sang pilot. Lalu bagaimana dengan pilot Lion Air?
“Pilot kondisinya sehat. Sebelum terbang juga sehat,” ujar Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait dalam konferensi pers, Sabtu (13/4).
Edward menambahkan standar operasional seorang pilot maksimal lima kali melakukan penerbangan. M Gazali sendiri pada hari ini baru melakukan beberapa penerbangan.
“Dia baru terbang tiga kali landing hari ini. Dia juga sudah mengantongi lebih dari 10 ribu jam terbang,” katanya.
Cuaca Yang Baik Saat Pendaratan
Faktor cuaca juga kerap dituding menjadi penyebab kecelakaan pesawat. Saat Lion Air mendarat di laut, kondisi di Bandara Ngurah Rai memang mendung dan gerimis. Namun hal ini tetap dianggap baik dalam dunia penerbangan.
“Dalam dunia penerbangan, kondisi di Ngurah Rai saat pesawat jatuh tergolong baik. Karena kalau buruk pasti sudah ditutup oleh pihak ATC atau bandara sehingga tidak ada pesawat yang masuk,” ujar pengamat penerbangan, Alvin Lie, Sabtu (13/4/2013).
Pilot Tak Umumkan Pesawat Akan Mendarat
Penumpang diminta untuk memasang sabuk pengaman karena pesawat akan segera mendarat.
Namun salah seorang penumpang Lion Air, Rusmaya Laksmi Wardani (53) menyebut dalam peristiwa itu, pilot tidak mengumumkan hal itu.
“Jadi pada saat sebelum kecelakaan kami semua tidak mendapat informasi bahwa pesawat tiba-tiba akan landing,” jelas salah satu penumpang, Rusmaya, Sabtu (13/4).
“Tau-taunya ada suara brakk dan ternyata sudah di tengah laut. Saya berusaha menyelamatkan diri dengan luka di bibir yang berdarah, akhirnya saya juga sempat mencari pertolongan tapi tim SAR dengan sigap membantu,” ucapnya.
Pilot Tak Berkomunikasi Dengan ATC
Sebelum pesawat Lion Air mendarat di laut, sang pilot tidak memberikan informasi kepada pihak Air Traffic Controller (ATC) Bandara Ngurah Rai Bali. Tiba-tiba pesawat nahas itu mendarat di laut dekat bandara.
“Tiba-tiba saja pesawat itu mendarat di laut,” jelas Tri Basuki dalam jumpa pers, Sabtu (13/4/2013).
Karena tidak ada informasi inilah pihak ATC tidak bisa memastikan penyebab pesawat dengan nomor penerbangan JT 904 itu tiba-tiba jatuh.
Roda Pendaratan Tidak Diturunkan
Salah satu indikasi pesawat Lion Air mendarat di laut karena ban tidak bisa terbuka saat akan landing. Karena hal itulah pilot kemudian mendaratkan pesawat di laut untuk menghindari kecelakaan yang lebih fatal.
“Itu bukan kewenangan kami untuk menjawabnya. Nanti ada KNKT yang bisa menjawabnya,” ujar Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Lion Air, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
Lalu apa penyebab Lion Air mendarat di laut? Hingga kini masih merupakan misteri karena belum ada jawaban pasti. Lihat video dibawah ini dengan simulasi komputer, detik-detik saat mendarat dan mengalami kecelakaan. (merdeka/berbagai sumber)
VIDEO:
[VIDEO SIMULATOR] Lion Air PK-LKS crash in Bali – 13 April 2013 (SIMULATOR, NEWS & PICTURES) http://youtu.be/HfXn65y9uMA