Misteri Gunung Salak, Benarkah Mistis?

Misteri menyelimuti kecelakaan Gunung salak,Gunung Salak berdiri dengan anggun di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Apalagi setelah peristiwa Sukhoi SSJ 100 yang jatuh pada 9 mei lalu, banyak hal mistis yang diceritakan oleh para pencari, termauk saya juga begitu tertarik dengan hal ini, apalagi adanya foto palsu yang bertebaran di internet yang jelas hoax. Banyak pecinta alam mengungkapkan kekaguman atas keindahan gunung ini dengan cara melakukan pendakian. Namun di balik kecantikan gunung setinggi 2.221 meter ini sederet kecelakaan pesawat berujung maut terjadi di sini.
 
Beberapa sumber mengaitkan ini sebagai hal mistis,karena Disini sering Terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa ,bahkan Mulai tahun 2009 deretan kecelakaan terjadi di sekitar Gunung salak,apakah Gunung salak Mencari Tumbal... Mymisteri.blogspot.com akan sedikit membahas kilas balik deretan kecelakaan Mulai dari tahun 2003 ,mistis tidaknya gunung ini tergantung anda yang menilainya.

Beberapa kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di sekitar Gunung Salak antara lain:


1.Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac

Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac dengan nomor H-3408 milik TNI Angkatan Udara jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di dalam pangkalan udara militer Atang Sanjaya, Bogor. Pangkalan udara ini terletak di kaki Gunung Salak. Tujuh anggota TNI AU, yakni dua penerbang dan lima kru mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu terhempas.



2.Pesawat Cessna 185 Skywagon

Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Atlet terjun payung bernama Edy Cristiono tewas dalam peristiwa itu.


3.Pesawat Cassa TNI AU A212-200

Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas akibat kecelakaan itu.


                                                                                  
4.Sundowner

Pesawat latih jenis Sundowner jatuh di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Saat itu instruktur penerbang Nicholas Burung meninggal tak lama setelah kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit.

                   30 April 2009

5.Heli Puma

Kecelakaan pesawat TNI kembali terjadi. Heli Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Dalam kecelakaan tersebut, 2 tentara mekanik tewas, sedangkan pilot Mayor (pnb) Sobic Fanani dan kopilot Lettu Wisnu, serta tiga anggota TNI lainnya mengalami luka.

                                                                          










 



6.Pesawat Sukhoi Superjet 100
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, 9 Mei 2012. Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Rusia.





9 mei 2012

Tak hanya pesawat, manusia yang sedang mendaki pun 'hilang kontak' di kawasan Gunung Salak. Pada April 1987 lalu, tujuh siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur, ditemukan tewas di kawasan gunung itu. Mereka terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman sekitar 400 meter di punggung gunung.


Dari Wikipedia, Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini.


Gunung ini memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula. Hal ini dikarenakan di jalur yang dilewati jarang ditemukan cadangan air. Meski tergolong sebagai gunung yang rendah, tetapi Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.


dan ini beberapa gambar yang saya ambil dari blog indocropcircles.wordpress.com

(lihat lokasi jatuhnya Sukhoi Super Jet 100 via satelit).

Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, dioperasikan oleh pilot senior Aleksandr Yablontsev, co-pilot Aleksandr Kochetkov.
Dan terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Russia, 2 orang Italia, satu orang warga negara Perancis dan satu orang warga negara Amerika.
This is where the accident was happened, the wreckage visible in the cliff which was hit by Sukhoi Superjet 100 on May 9th 2012 when during a joy flight promotion.
Menurut beberapa pakar penerbangan dari luar negeri (lihat video dibawah), kecelakaan ini bisa jadi akibat keteledoran dari manusia atau human error.
Pakar penerbangan dari luar negeri juga mensinyalir, pesawat ini sebenarnya tergolong generasi terbaru, maka kemampuan pesawat sebenarnya tak diragukan lagi. Pesawat ini adalah pesawat berteknologi canggih dan handal.
Lalu ada misteri apa dibalik kecelakaan pesawat Sukhoi dengan teknologi canggih tersebut?
Bisa jadi karena ini merupakan penerbangan perkenalan kepada para buyer pesawat, maka sang pilot berusaha menunjukkan performa dari pesawat tersebut. Seperti layaknya “tes pilot” mereka akan menunjukkan atau  melakukan manuver pesawat yang bersangkutan secara “push to the limit“.
Artinya, sang pilot akan menunjukkan kelebihan-kelebihan dari pesawat Sukhoi ini. Misal manuver yang tak biasa, seperti menukik, berbelok ataupun naik tinggi secara “tak biasa”.
(ZOOM IMAGE) This is where the accident was happened, the debris from Sukhoi Superjet 100 visible in the cliff which was hit by that plane on May 9th 2012 when during a” joy flight” promotion.
Namun karena keadaan cuaca di sekitar gunung selalu dapat berubah dengan cepat, maka bisa jadi pesawat ini terlempar atau terdorong oleh angin samping dari sisi gunung Salak yang selalu berubah-ubah setiap saat dan membuat pesawat melenceng dari jalur yang telah ditetapkan.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut datang pada Selasa (8/5/2012) sekitar pukul 16.00 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma dengan misi ke Indonesia yang akan melaksanakan demo penerbangan dan menurut rencana akan kembali ke negaranya pada Kamis (10/5) hari ini.
Lalu, pada Rabu (9/5), pesawat Sukhoi Superjet 100 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.00 WIB, namun hilang kontak sekitar pukul 14.33 WIB ketika melintasi Gunung Salak, dengan koordinat diploting dalam radar Bandara Soekarno-Hatta pada koordinat 06 43 08 South dan 106 43 15 East.
Dalam komunikasi via radio terakhir atau 20 menit setelah lepas landas, pilot meminta izin kepada menara Bandara Soekarno Hatta untuk menurunkan ketinggian dari 10.000 ribu kaki (3.000 meter) menjadi 6.000 ribu kaki (1.800).
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak saat melakukan uji terbang di sekitar Gunung Salak yang berbatasan antara Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor (lihat lokasi jatuhnya Sukhoi Super Jet 100 via satelit).
Logo Sukhoi ditemukan dipuing pesawat
1. PREDIKSI KECELAKAAN AKIBAT ANGIN DARI ARAH SAMPING (crosswind / sidewind)
Rute tetap normal, namun rute berubah secara perlahan akibat adanya angin dari arah antara selatan dan membuat pesawat melenceng dari jalur dan mendekati puncak gunung Salak. Tapi dengan kondisi seperti itu pasti warning alarm di cockpit akan berbunyi dan pilot akan dapat mengantisipasinya.
Namun pilot meminta turun ketinggian? Masih tak dimengerti mengapa pilot meminta penurunan ketinggian yang lebih rendah dari puncak gunung Salak. Mungkin jawabannya ada di point kedua.
2. PREDIKSI KECELAKAAN AKIBAT ANGIN DARI ARAH BELAKANG (wind from behind)
Rute berubah dan sedikit tidak normal, mungkin karena kali ini pilot sengaja melakukan “performa” pesawat ini kepada penumpang.
Namun pilot meminta turun ketinggian? Bisa jadi pilot meminta ketinggiannya diturunkan kepada ATC untuk mencoba “performa” dari pesawat canggih ini mengarah langsung menuju puncak gunung Salak dari arah barat.
Saat mendekati puncak gunung, pastilah warning alarm pada cockpit berbunyi namun diabaikan, kenapa? Ya karena sang pilot ingin melakukan “performa” alias show skill dan show performs pesawat canggih ini dengan melakukan gerakan menanjak diatas gunug Salak dan melalui diatas tebing tersebut.
Namun karena adanya angin dari arah antara selatan, justru membuat pesawat semakin terdorong kearah puncak gunung Salak dan membuat pesawat tidak lagi memiliki dorongan mesin yang normal (lost power) untuk menanjak dan bermaksud melalui atas puncak gunung Salak itu dan justru menjadikannya terbentur tebing gunung Salak.
Approximate analysis seconds from disaster of Sukhoi Super Jet 100 on May 9th 2012 by: IndoCropCircles.wordpress.com
Karena adanya angin yang searah dengan pesawat, maka pesawat kehilangan tenaga untuk naik (lost power) dan gagal melintasi gunung Salak .Approximate analysis seconds from disaster of Sukhoi Super Jet 100 on May 9th 2012 by: IndoCropCircles.wordpress.com
Crazy take off

Tak hanya pesawat, manusia yang sedang mendaki pun terkadang bisa ‘hilang kontak’ di kawasan Gunung Salak.
Pada April tahun 1987 lalu, pernah ada pula tujuh pendaki dari siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur, ditemukan tewas di kawasan gunung itu. Mereka terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman sekitar 400 meter di punggung gunung.
Tim SAR pencarian bangkai pesawat Sukhoi Super Jet 100 sedang menuju Kawah Ratu. Courtesy: Antara
Dari Wikipedia, Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini.
Gunung ini memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula. Hal ini dikarenakan di jalur yang dilewati jarang ditemukan cadangan air.
Meski tergolong sebagai gunung yang rendah, tetapi Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.
Untuk tipe gunung serendah itu, Gunung Salak termasuk memiliki medan yang tergolong sulit ditembus, itu sebabnya gunung ini sangat cocok dijadikan lokasi latihan oleh berbagai kalangan pencinta alam dan militer.
Di wilayah gunung Salak, untuk mencari sumber mata air saja, pendaki tidak boleh sembarangan mengambilnya dari anak-anak sungai disana karena hampir semua air di sungai tersebut masih mengandung sulfur yang berbahaya untuk tubuh.
Kawah Ratu di Gunung Salak
Di kawahnya yang juga disebut “kawah ratu” masih terdapat sumber sulfur dan belerang baik berupa gas, uap ataupun kubangan yang panas dan mendidih.
Pernah juga siswa-siswa SMP di Jawa Barat dan jjuga masih ada sederet peristiwa di wilayah “kawah ratu” ini yang meninggal dunia. Ini diakibatkan kawah tersebut dapat dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang dapat meracuni paru-paru.
Karena kondisi inilah, maka Kawah Ratu dianggap angker dan berbahaya oleh para pencinta alam. Padahal itu semua adalah fakta alamiah yang dapat dijelaskan oleh ilmu atau science.
Namun justru di daerah kawah inilah yang merupakan salah satu area yang paling terkenal dan selalu dikunjungi baik oleh para pendaki dan traveller yang sedang adventure  ke Gunung Salak. (berbagai sumber/icc.wp.com)