Virus Misterius Mirip SARS: Menular Hanya Melalui Udara, Lebih Bahaya & Kembali Mewabah!

sars header

Perkembangan Virus di Tahun 2012

WHO: Virus mirip SARS kembali ditemukan  bulan September 2012
Berawal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menemukan sebuah virus baru mirip SARS pada seorang pria. Dulu, virus SARS pernah menewaskan 800 orang pada tahun 2002.
Temuan ini mendorong WHO untuk mengeluarkan pernyataan tentang peringatan global. Pria berusia 49 tahun yang disembunyikan namanya itu berasal dari Qatar. Ia dideteksi terjangkit semacam virus corona. Virus corona adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan pilek dan SARS.
“Untuk saat ini, saya akan tetap waspada,” kata Peter Openshaw, direktur Pusat Infeksi Pernafasan di Imperial College London kepada Reuters, Minggu, (23/9/2012).
SARS Virus 
Sebelumnya, pada tanggal 3 September 2012, dokter menemukan adanya gejala infeksi saluran pernapasan akut pada pria Qatar itu.
Kemudian tanggal 7 September 2012, ia dirawat di unit perawatan intensif di Doha, Qatar. Lalu tanggal 11 September 2012, ia dipindahkan ke Inggris dengan ambulans udara.
WHO mengatakan:
“Setelah melalui pengujian laboratorium, kami telah menemukan adanya virus corona. Bahkan, kedua virus itu hampir identik.”
Virus baru ini termasuk golongan Corona virus dengan gejala mirip SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom). Gejala termasuk batuk, kesulitan bernafas, dan demam yang tinggi. Penyebarannya seperti virus pernapasan lain, yaitu melalui pelepasan material virus ke udara melalui batuk dan bersin. Virus yang terlepas ke udara mencari korban baru melalui fungsi pernapasan mereka.
Korban Tambah Lagi, Virus Misterius Mirip SARS Jangkiti 5 Orang
Rabu, 26/9/2012 – Setelah sebelumnya satu orang dari Qatar dideteksi terkena virus yang mirip SARS, lalu menyusul lima orang kembali memperlihatkan gejala infeksi virus yang sama. Kini lima orang berwarga negara Denmark tersebut tengah dirawat di Odense University Hospital (OUH), Denmark tengah.
Menurut keterangan pejabat rumah sakit dalam siaran pers (25/09/2012), kelima pasien tersebut mengalami gejala infeksi akibat virus baru corona virus yang menyebabkan penyakit pernafasan akut.
Selanjutnya, lima orang ini akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui perkembangan virus corona dan pemicu umum lainnya terkait dengan infeksi pernafasan tersebut.
SARS Virus 02 
Virus corona sendiri adalah keluarga besar virus yang mampu menyebabkan demam dan sindrom gangguan pernafasan akut (SARS).
Diperkirakan masa inkubasi virus corona adalah selama tujuh hingga 10 hari.
Sementara ini, kelima pasien ditempatkan dalam ruang isolasi hingga hasil pemeriksaan dikeluarkan pada Rabu sore waktu setempat, seperti dikutip dari Xin Hua (26/09/2012).
Dua Orang Tewas Lagi, Korban SARS Baru Makin Bertambah
Senin, 26/11/2012 – Tercatat hingga saat ini telah ada enam orang yang terinfeksi, satu dari Qatar dan lima dari Denmark, namun diantaranya dua orang telah tewas. Jumlah ini bertambah dibanding informasi WHO sebelumnya yang menyatakan bahwa dua orang telah terinfeksi dan satu diantaranya tewas.
Rasio antara jumlah korban terinfeksi dan tewas yang cukup tinggi menandakan virus SARS baru ini cukup mematikan, lebih mematikan dari SARS sebelumnya.
Dua kasus kematian, menurut informasi Forbes (25/11/2012), tercatat berada di Arab Saudi. Sementara kasus infeksi selain di Arab Saudi juga terjadi di wilayah Qatar. Tercatat dua penderita dari Arab Saudi dalam kasus ini tinggal di rumah yang sama. Salah satu diantaranya tewas sementara yang lain dapat pulih.
“Kasus-kasus tambahan yang berhasil diidentifikasi sebagai bagian dari peningkatan sterilisasi di Arab Saudi (3 kasus, termasuk 1 kematian) dan Qatar (1 kasus),” ungkap WHO ke hadapan publik, seperti dilansir NBC News, (25/11/2012).
Health Protection Agency milik Inggris juga ikut turun tangan dalam membantu proses identifikasi virus pada bulan September 2012.
Kini, WHO sedang menyelidiki kemungkinan dari sumber infeksi, metode eksposur, dan risiko penularan dari manusia ke manusia. Sejauh ini, organisasi kesehatan PBB telah menerima dua kasus baru yang berasal dari Arab Saudi. Kaitannya dengan epidemologi. Mereka yang dilaporkan terinfeksi rupanya berasal dari keluarga yang sama dan tinggal seatap.
Untuk itu, WHO mendesak semua negara anggota PBB untuk terus melanjutkan surveilans (proses analisis dan pengumpulan data) yang terkait infeksi SARS.
antisipasi flu burung

Perkembangan Virus di Tahun 2013

Pada Februari 2013, Virus Misterius Mirip SARS Muncul Lagi!
Selasa, 12/02/2013 – Virus misterius mirip SARS yang menjadi penyebab tewasnya lima orang di Timur Tengah tahun 2012 lalu, kini muncul lagi dan menginfeksi seseorang untuk pertama kalinya di tahun 2013.
Pemerintahan resmi Inggris menyampaikan hal itu dan menandainya sebagai kasus virus baru yang ke-10. Pihak kesehatan dunia tepatnya menyebut jenis virus tersebut sebagai keluarga coronavirus.
Coronavirus sendiri merupakan virus yang menyebabkan penyakit mirip dengan SARS – wabah yang pernah membunuh 800 warga dunia pada epidemi global antara bulan November 2002 sampai Juni 2003.
Pasien yang terjangkit virus misterius mirip SARS diawal tahun 2013 tersebut adalah warga Inggris. Ia pernah pergi ke Timur tengah dan Pakistan. Menurut Britain’s Health Protection Agency, pasien tersebut sekarang tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Manchester.
“Sepengetahuan kami, coronavirus ini risikonya cukup kecil. Selain itu, wisatawan yang pergi ke Semenanjung Arab juga tidak terlalu banyak,” papar Professor John Watson, kepala departemen dari penyakit pernapasan rumah sakit setempat, seperti yang dikutip dari CBS News (11/02).
Profesor Watson juga menjelaskan kalau tidak ada batasan untuk mengunjungi daerah tertentu di Timur Tengah. Namun warga yang mengalami gejala gangguan pernapasan, seperti napas pendek, selama lebih dari sepuluh hari setelah berwisata ke sana, sebaiknya lekas berkonsultasi dengan dokter.
Dalam kasus yang pernah terjadi, pasien yang menderita virus tersebut memang mengalami masalah pernapasan akut dan gagal ginjal.
Sebenarnya, belum ada bukti virus misterius ini menyebar dengan mudah di antara manusia. Para ahli pun menduga virus mirip SARS tersebut berasal dari hewan seperti kelelawar atau unta.
kelelawar 
Salah seorang pakar, Dr Michael Osterholm dari University of Minnesota pada September lalu menyatakan kalau kelelawar bisa jadi penyebab dari virus mirip SARS ini.
Jika benar, maka ada rantai transmisi yang rumit hingga akhirnya bisa menular pada manusia.
Semua kasus virus serupa sebelumnya memang berhubungan dengan daerah Timur Tengah.
Tetapi tahun lalu, pihak WHO menyebutkan bahwa virus itu mungkin menyebar lebih luas. Sebanyak sembilan kasus tepatnya berasal dari Arab Saudi (lima pasien dengan tiga di antaranya sangat fatal), Qatar (dua pasien), dan Yordania (dua pasien dengan kasus fatal).
Ternyata Virus Bisa Menyebar Ke Sesama Manusia!
Kamis, 14/02/2013 – Kini, para ahli menyampaikan kalau ternyata virus tersebut bisa menyebar ke sesama manusia. Sampai saat ini, ada tiga kasus coronavirus di Inggris dan total sebelas kasus di seluruh dunia.
Peneliti sebelumnya yakin bahwa virus ini hanya disebarkan melalui hewan di Timur Tengah. Namun pihak Health Protection Agency memaparkan kalau pria yang terserang virus SARS ternyata tertular dari kerabatnya.
Pihak HPA juga menyebutkan pasien sebelumnya sudah menderita masalah kesehatan jangka panjang. Sehingga ia lebih rentan terhadap penyakit yang ditimbulkan virus mirip SARS itu.
Pasien terakhir sekarang sedang menjalani perawatan intensif di Queen’s Hospital Birmingham. Pasien pria tersebut diduga tertular penyakit dari virus mirip SARS oleh temannya yang terinfeksi ketika berada di Timur Tengah – kini dirawat di rumah sakit Manchester.
“Ini bukti pertama coronavirus menular ke sesama manusia. Meskipun begitu, kami berpikir virus baru ini tidak seburuk SARS yang benar-benar menyebar dengan cepat dan mematikan,” tutur Profesor John Watson, ahli penyakit pernapasan di HPA, seperti yang dikutip dari Daily Mail (13/02).
Tiga kasus virus mirip SARS ini ada di Inggris, delapan sisanya di Timur Tengah dan telah menewaskan lima pasien.
SARS sendiri atau Severe Acute Respiratory Syndrome adalah penyakit pernapasan yang berasal dari China. Sepanjang bulan November 2002 sampai Juli 2003, SARS menyebar ke 37 negara di dunia, termasuk Irlandia, Spanyol, dan Amerika Serikat. SARS menjangkit 8.400 orang dan memakan sekitar 800 korban meninggal.
SARS Virus 04
Lagi, Satu Pasien Inggris Meninggal Akibat Virus Mirip SARS
Rabu, 20/02/2013 – waktu lalu, sebanyak tiga orang di Inggris dikabarkan positif terkena infeksi virus mirip SARS. Salah satu dari mereka, pria berusia 39 tahun, akhirnya meninggal Minggu lalu di Birmingham’s Queen Elizabeth Hospital.
Pria tersebut terkena virus mirip SARS dari ayahnya yang juga terinfeksi setelah berkunjung ke Pakistan dan Timur Tengah. Sampai saat ini, sudah ada 12 korban virus mirip SARS dan enam di antara mereka meninggal dunia.
Virus mirip SARS ini disebut dengan coronavirus yang menyebabkan penderita batuk-batuk, sulit bernapas, dan demam. Kondisi tersebut pun bisa memicu pneumonia dan gagal ginjal.
Disebut mirip SARS karena gejala dari infeksi penyakit virus baru tersebut memang sama. Meskipun demikian, coronavirus yang bisa menular ke sesama manusia ini masih dianggap tidak terlalu mematikan jika dibandingkan dengan SARS.
Pasien lain yang merupakan ayah dari penderita yang meninggal kini masih dirawat secara intensif di rumah sakit di Manchester. Sementara anggota keluarga lain yang juga tertular berada di rumah sakit di Birmingham.
SARS Virus 05 
Peneliti lantas menduga bahwa coronavirus tertular ke sesama manusia melalui dahak dan air liur yang keluar dari bersin atau batuk pasien.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, pasien yang meninggal telah menderita virus mirip SARS ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga kekebalan tubuhnya sudah sangat lemah.
“Satu pasien meninggal, sementara ayah dari pasien masih menerima perawatan intensif. Satu orang pasien lagi dipastikan sudah mulai membaik kondisinya,” papar juru bicara Health Protection Agency.
Menurut peneliti, coronavirus sebenarnya bisa dilawan dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Peneliti juga menduga cara kerja virus itu adalah dengan melakukan penetrasi pada lapisan pernapasan di paru-paru dan menyerang sistem imun.
Sekarang para ilmuwan dari Kantonal Hospital di Swiss mencoba untuk melakukan metode pengobatan dengan interferon – komponen sistem imun yang telah berhasil melawan penyakit yang disebabkan virus. Caranya adalah dengan melindungi bagian lapisan paru-paru yang memang menjadi penghalang pertama terhadap virus yang menyerang pernapasan.
Dr Volker Thiel sebagai salah satu peneliti pun menyampaikan, karena tubuh manusia tidak mempersiapkan diri melawan coronavirus, makanya orang dengan kekebalan tubuh rendah bisa terkena penyakit ini.
SARS Virus 03
Virus Misterius Mirip SARS Makan Dua Korban Lagi, Dari Jerman dan Inggris
Jumat, 29/03/2013 – Virus mirip SARS kembali memakan korban, tepatnya satu pasien di Jerman dan seorang lagi dari Inggris. Sampai sekarang, tingkat kematian dari coronavirus tersebut sudah mencapai angka 60 persen karena memakan 10 korban meninggal dari 17 total pasien.
Salah satu pasien yang berusia 73 tahun diduga memiliki kondisi kesehatan yang buruk dan rendah kesempatan untuk bertahan hidup.
Sementara itu, pihak WHO belum memberikan konfirmasi tentang korban terbaru yang meninggal. Namun WHO sempat menyebutkan kematian terakhir pada tanggal 2 Maret 2913 lalu sebagai insiden yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya pasien yang berusia 39 tahun meninggal ketika baru dirawat kurang dari tiga hari di rumah sakit.
Sebagaimana dilansir dari The Inquisitr, coronavirus adalah anggota dari keluarga besar organisme penyakit yang terlihat ringan seperti demam biasa atau juga bisa parah seperti SARS.
Untungnya, virus mirip SARS tersebut tampaknya tidak menyebar terlalu mudah. Sebab penderita dari Jerman dan Inggris mendapatkannya karena sering bepergian ke Timur Tengah – asal dari coronavirus yang muncul tahun lalu.
Seorang ahli dari University of Reading di Inggris, Ian Jones, berpendapat bahwa penyebaran coronavirus dianggap tidak begitu efisien. Menurutnya, virus seperti itu akan mereda dengan sendirinya.
Namun karena virus mirip SARS sudah memakan korban meninggal lebih dari jumlah total pasien, para ahli ingin tetap melacaknya secara detail. (The Inquisitr/CBS News/Daily Mail/Forbes/NBC News/Merdeka)
VIDEO:
Health Officials Warn Of New “SARS-Like” Virus
New SARS-like virus a medical mystery