Di
negara-negara barat (khususnya Inggris dan Amerika) ada satu cerita
misteri yang berkembang di kalangan masyarakat. Sebagai analogi, bila di
negeri kita ada Jaelangkung, nah di sana ada kisah Bloody Mary.
Saat
bermain "jaelangkung" kita akan menyebut mantra, "Datang nggak
dijemput, pulang nggak diantar." Sementara untuk memanggil "Bloody Mary"
harus mengucap, "Mary Worth, Mary Worth, I believe in Mary Worth"
secara berulang-ulang --aturan dasar 3 kali memanggilnya, namun sebut
terus berulang-ulang sampai merasakan keanehan dari dalam cermin.
Siapakah Bloody Mary atau Mary Worth? OK, urban legend ini berawal dari kisah berikut.
Suatu ketika, hiduplah seorang gadis muda bernama Mary Worth. Parasnya sangat cantik. Banyak pemuda yang menaksirnya.
Suatu
hari Mary Worth mengalami kecelakaan sehingga wajahnya hancur, tak
bisa dikenali lagi. Oleh orang tuanya, ia tidak boleh melihat cermin
agar tidak sedih karena wajahnya sudah tak ada bentuknya. Padahal saat
masih "sempurna" Mary Worth sering mengagumi wajahnya di depan cermin.
Suatu
malam, setelah semua orang di rumah tidur, ia sangat penasaran
bercermin. Mary pun menuju kamar yang ada cerminnya. Betapa kagetnya ia
ketika melihat wajah yang hancur saat berkaca. Mary langsung
menghancurkan cermin tersebut dan teriak sekeras-kerasnya.
Saat
itulah ia menjadi sangat kecewa dan meratapi wajah cantiknya yang
dulu. Aneh, Mary langsung berjalan ke dalam cermin dan tinggal di
dalamnya. Ia akan muncul ketika ada orang yang memanggil namanya lewat
cermin...dan mengambil mata orang yang memanggilnya.
Cerita
ini seolah takhayul belaka. Namun, ada beberapa laporan yang beredar
soal penampakan Mary Worth saat mencoba memanggilnya.
Perkembangan Kisah Bloody Mary
Urban
legend tentang Bloody Mary sudah berkembang sejak berabad-abad.
Perkembangan ceritanya sangat beragam. Misalnya saja di awal abad 20
sempat beredar kartu Halloween yang menggambarkan seorang gadis berdiri
di depan cermin sambil memegang lilin. Kepercayaan yang beredar saat
itu adalah, gadis-gadis muda yang berdiri di depan cermin saat hari
Halloween bisa melihat calon suaminya kelak.
Versi
lain dari abad ke-19, tepatnya dari buku cerita yang beredar di tahun
1883. Dikisahkan tentang seorang gadis yang berdiri di depan cermin,
tiba-tiba munculasap hijau nan pekat dari dalam cermin, diikuti
kemunculan hantu yang sudah berdiri di belakang sang gadis.
Kisah
tentang Bloody Mary semakin populer sejak tahun 1960-an hingga
akhirnya bermunculan komik dan film tentangnya. Tetapi kisah soal si
Mary jadi banyak versinya. Salah satunya film "Urban Legends: Bloody
Mary" di tahun 2005 yang menceritakan kisah sungguh jauh berbeda.
Bagaimanapun,
Bloody Mary akan tetap jadi cerita yang terus "menghantui" anak-anak,
apalagi bagi mereka yang penasaran ingin bermain dengan sang hantu
cermin. Nah, ada yang berani coba?